Presiden yang Dicintai Rakyatnya

Sedikit saya ingin berbagi cerita tentang seorang Presiden Iran yang begitu sangat dicintai oleh rakyatnya.


Saya tidak akan berhenti
hingga semua rakyat biasa di Iran dapat makan


Kan Cuma Dikit

Salah seorang kakak kelas SMA pernah menuturkan pengalamannya saat diajar salah seorang guru galaknya. Waktu itu suasana kelas sedang hening. Namun tiba-tiba dari kursi belakang terdengar bunyi "thiiiiit..." Sebenernya pelan, tapi karena hening tetep aja kedengeran. Bukan entut mberut kategorinya, tapi hanya sekedear entut urang.


Bahagia Itu Mahal

Belakangan ini saya sering nglangut wal ngalamun sedikit dicampur merenung. Di usia saya yang sekarang ini, yang notabene sudah memasuki usia dewasa, saya merasa belum menghasilkan prestasi apa pun dalam urusan dunia maupun akhirat. Tinggal masih numpang, kuliah baru semester tiga dan masih juga dibayarin, kerja pun belum dan belum punya pengalaman. Sementara amal akhirat juga tanda tanya besar. Tak ada prestasi apa pun yang saya yakini bisa mengangkat derajat saya di sisi Sang Maha Pencipta. Meskipun tentu saja semangat untuk menjadi hamba yang diridhai Allah tetap ada.


Kekuatan Risau

Dulu sewaktu menjenguk saudara saya di rumah sakit dan harus nginep di sana karena beliau sedang dalam keadaan kritis di ruang ICU, alasannya biar ada saudara yang nungguin. Selama seminggu saya bergantian dengan saudara yang lain nginep di rumah sakit itu dan nungguin di depan ruang ICU. Seringkali saya menyaksikan para penunggu pasien yang lain menunggu di luar ruangan dengan begitu cemasnya, begitu pula saya dan saudara saya yang lain. Ada yang nggelar tikar sambil sesekali sledap-sledup ngudud dan srupat-sruput minum kopi, ada juga yang duduk merenung. Namun yang jelas semua jadi kuat melek.

Ibu-ibu yang tadinya ngantukan, jam sepuluh malem sudah mlungker selimutan, tiba-tiba menjadi bisa kuat melekan. Semalam tidur dua jam sudah cukup manakala menunggu anak kesayangannya dirawat di ruang batas hidup dan mati itu. Kang Sawiroto yang biasanya sebelum Dunia Dalam Berita sudah ngowoh, tiba-tiba jadi tukang melek selama berhari-hari karena menunggu isterinya yang kritis setelah cesar.


Indera Batin

Sampeyan pernah nyaksiken orang makan kepiting? Atau malah sampeyan pernah makan kepiting? Itu adalah aktivitas makan yang penuh perjuangan. Karena acara makannya diawali dulu dengan pertempuran melawan cangkang, yang seringkali mengorbankan jari, lidah dan bibir. Tapi tetep saja makin asyik. Malah harganya muahale pol. Kenikmatannya berbanding lurus dengan perjuangannya.

Beda lagi dengan makan sego bangdeng alias sego kucing. Ini menu khas kaum dhuafa wal marjinal, berupa sego sak kepel dirubung sambel sak uprit, plus bandeng atau ikan asin nyak imit. Tak sampai sepeminuman teh bisa ludes sebungkus. Rasanya ngedabh-ngedibh, mak nyos... kotos-kotos.

Beda lagi dengan makan kambing guling, ayam panggang, es kopyor, es cendol atau menu makanan dan minuman lainnya. Gak susah saya ceritakan, ha wong saya yang nulis sendiri saja malah kemecer, apalagi sapeyan yang baca...


BerTuhan tapi Tak BerAgama

Trend yang sekarang kalangan jahiliyah mutakhir adalah adanya paham yang mempercayai Tuhan, tapi tak percaya pada agama-Nya. Hmmm..... mumet juga nggas paham koplo bin koclok ini. Memang itu hak masing-masing sampeyan untuk berpaham kayak gitu. Dan hak saya juga untuk mengatakan itu paham yang koplo bin koclok.

Jika penyakit paham ini mulai menyerang sampeyan, dan sampeyan mungkin sreg, cobalah sampeyan pikir, jangan sambil mengerutkan dengkul, karena otak sampeyan bukan di situ. Miturut kulo, orang yang percaya pada Tuhan, tapi tak percaya pada agama-Nya, berarti ada 2 kemungkinan :





Yang Penting AKU...!!!

Adalah guru ngaji saya menceritakan satu kisah yang sarat dengan makna. Yakni kisah tentang penghuni penjara. Syahdan ada satu rutan alias penjara dihuni oleh 500 napi. Suatu ketika diumumkanlah, bahwa kepala rutan memberi kesempatan pada penghuninya untuk keluar dari rutan tersebut. Tentu saja kesempatan ini disambut dengan gegap gempita oleh 500 penghuni rutan tersebut.

Hanya saja kesempatan keluar dari penjara itu sangat terbatas. Yakni dengan cara membuka salah satu pintu keluar penjara yang sempit, yang hanya seukuran tubuh orang dewasa yang berjalan miring. Lamanya pintu dibuka hanyalah 10 menit. Setelah itu pintu ditutup lagi. Maka yang keluar pernjara dianggap bebas, sedangkan yang tinggal akan menjalani masa hukumannya lagi.

Pertanyaanya, kira-kira berapa napi yang bisa keluar dari rutan tersebut dengan memanfaatkan waktu keluar yang disediakan?


Belajar dari Tukang Becak

Tukang becak sudah lama tak keliatan lagi di Jakarta. Propesi yang mengandalkan methekolnya otot ini dianggap lebih banyak mendatangkan masalah daripada menyelesaikan masalah. Alasan yang paling banyak mendasari dilarangnya becak beroperasi adalah perihal kesemrawutan yang ditimbulkan oleh becak. Padahal juga tak bisa dipungkiri, kendaraan roda tiga itu merupakan kendaraan yang ramah lingkungan. Bahan bakarnya cuma Blue Energy  alias air putih murni ditambah sego kucing limang pincuk yang cukup buat mancal mesin "3 tak" nya. Yakni tak injek, tak genjot dan tak gowes pedalnya.


Wajib Belajar... Siapa yang Wajib?

Saya pernah kedatangan seorang anak kecil berumur sekitar 7 tahun, yang dengan memelasnya menengadahkan tangan dan keluar dari mulut mungilnya kalimat, "Mas sedekahnya mas, sedekahnya..."

Saya lalu masuk ke dalam rumah, karena kebetulan ada beberapa potong biskuit lezat milik adek ponakan. Begitu saya keluar, si anak sudah gak ada. Eh, rupanya sedang melafalkan mantra serupa di rumah sebelah. Saya panggil saja anak laki-laki itu yang saat itu memakai kopiah haji itu.

"Hai, sini... ini ada makanan enak buat kamu. Dimakan ya..." kata saya mbujuki. Anak itu datang dan mengambil roti biskuit tersebut. Kesempatan itu saya gunakan untuk bertanya.

Anak Indonesia Harapan Masa Depan

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Hai semua Anak Indonesia penerus harapan bangsa. Perkenalkan nama saya Safi'i Fuad biasa dipanggil Fuad, salam kenal. Selamat datang di blog saya yang sederhana ini, semoga bermanfaat bagi anda semua. Sebenarnya saya hanyalah pemuda yang biasa-biasa saja, seorang muslim asal Semarang yang hidup sederhana. Saat ini saya sedang menuntut ilmu di ibu kota, mencari bekal untuk masa depan.

Yups... bagi yang ingin tahu lebih jauh tentang saya, silahkan lanjutkan membaca selengkapnya dibawah ini...

Mungkin yang diatas tadi cukup untuk mewakili gambaran tentang diri saya. Saya itu orangnya pendiam, kalem, kuper,dan lain sebagainya. Tapi diamku bukan berarti diam seribu bahasa melainkan rangkaian perintah yang membuatku terus beraktifitas, talk less do more. Kekalemanku juga bukan berarti pasif atau lemah melainkan semua prestasi yang aku raih dan kupelajari secara otodidak. Kalau soal kuper itu baru benar, tidak satupun tren atau mode yang saya ikuti. Bagi saya menjadi diri sendiri adalah sebuah ciri khas yang menjadi identitas diri. Ya... kira-kira begitulah diri saya ini.

Namun semua itu tidak membuat diri saya untuk menjadi muslim yang taat. Saya memegang teguh agama saya dan terus mendalaminya. Semakin dalam saya menyelami agama Islam, semakin kuat iman saya. Bagi saya agama adalah dasar kehidupan manusia untuk mengingat bahwa ada kehidupan sesudah mati yang kekal dan di balik semua itu adalah kekuasaan Tuhan. Hidup ini hanya sementara dan akan berakhir dengan kematian. Sedangkang akhirat adalah kekal dan tidak ada kematian sesudahnya. Hidup bagaikan berjalanan dan akhirat adalah ujungnya. Ujung selamanya akan tetap menjadi ujung, sedangkan perjalanan akan berakhir pada ujung juga.

Terima kasih banyak sudah mau mampir ke blog ini. Jangan lupa saya tunggu comentnya ya...

Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

Berlangganan posting lewat email

Masukkan alamat email anda:

Delivered by FeedBurner


Anak Indonesia Harapan Masa Depan

↑ Grab this Headline Animator


penerus_harapan_bangsa
 
Indonesia POLRI BNN STMIK Swadharma logo_sma_muga